Just another WordPress.com site

Cerita Mania

Hai… kali ini aku mau kasih cerita !! Ayo baca!!

(cerita dari berbagai narasumber)

Persahabatan

Hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku  sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Randy!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu.

Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas.

“Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bella?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas.

“Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bella. Ketika kami sampai di rumah Bella ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!”  jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?”  tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.”  jawabnya kepada Bella.

“Oh gitu ya! Ya udah, Ran, nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit ke orang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh Randy sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella, tante Vivi, memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Randy udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat.

Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Randy kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!”  jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah.

Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Randy mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam.

“Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang ke rumah Bella.

Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf Randy aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.

 

FROM KOREAN TO SUPER JUNIOR

Semua bermula dari internet. Aku suka Korea Selatan karena menurutku Korea Selatan adalah Negara yang cukup maju. Artis – artisnya pun terkenal. Ditambah lagi, ada drama korea di Indosiar. Pertama kali aku menontonnya adalah “Boys Before Flower” atau “Boys Over Flower” yang sering disingkat BBF. Sekarang drama korea di Indosiar sudah banyak. Mulai dari BBF, No Limit, Cinderella’s Stepsister, Bread, Love, and Dreams, dll. Sekarang adalah Cruel Temptation.

Kemudian, pada suatu pagi di sekolah, Stephanie membawa sebuah majalah. Dia sedang membaca salah satu artikel yang ada di majalah itu. Aku jadi tertarik melihatnya juga. Ku tanya, dia sedang membaca apa? Dia menjawab, “Oh, ini tentang Super Junior.” Aku bertanya macam-macam lagi ke dia seperti, Siapa Super Junior? Anggotanya ada berapa? Siapa aja anggotanya? Siapa pemimpinnya? Bla, bla bla….

Esoknya dia menjelaskan padaku secara detail tentang Super Junior. Aku mendengarkannya dengan seksama. Lalu, dia menunjukkan setiap foto anggota Suju. Aku tertarik pada satu foto. Ternyata itu foto Dong Hae! Mulai detik itu juga, aku jadi Suju’s Elf sekalian penggemar Dong Hae.

Detik berlalu, menit berlalu, jam berlalu, hari berlalu, bulan pun berlalu, dan tahun berlalu. Tak terasa aku telah menjalani hariku sebagai ELF Suju. Sampai suatu hari, Stephanie member tahuku bahwa ada konser Suju di Malaysia. Aku tertarik untuk ikut. Sayangnya, kami tinggal di Lampung, Indonesia, sementara konser Suju itu ada di Malaysia. Aku jadi tidak nonton Suju Super Show di Malaysia. Aku hanya dapat menontonnya lewat video YouTube.

Berbulan2 yang lalu setelah itu, ada acara HUT sekolah kami. Saat sedang makan-makan, tiba-tiba datang seseorang yang tidak kami kenal. Ternyata dia adalah anak baru. Namanya Jesselyn. Setelah aku lebih kenal dengannya, ternyata dia juga ELF SUJU! Wah, kebetulan yang sangat hebat! Jadi, di kelasku, ada 3 ELF Suju sekarang. Aku tanya padanya dia suka siapa di Suju. Ternyata dia menyukai Heechul. Baginya, Heechul itu imut sekaligus mengagumkan.

Kami bertiga pun menargetkan teman-teman sekelas kami harus jadi Elf Suju, jika mereka mau. Setelah itu, kami menceritakan tentang Suju kepada teman-teman kami. Kami berhasil dan guru pun ada yang jadi Elf Suju berkat kami. Ini nih, daftar orang yang telah berhasil kami rubah menjadi Elf Suju

Nama

Menyukai member Suju bernama :

Fany Yesung
Suryani Yesung
Rebecca Arthanami Kyuhyun
Natasha Wijaya Heechul
Tesalonika Dong Hae
Petrus Pakpahan Yesung
Hendy Hardiyanta Siwon
Nathania Sirait Dong Hae
Riama Situmorang (Guru) Kyuhyun

Lumayan banyak dan sangat seru untuk menceritakan tentang Suju.

Oh ya, 2 Minggu yang lalu Jesselyn dan Stephanie member tahuku bahwa Suju akan konser di Istora Senayan, Jakarta pada tanggal 4 Juni! Aku langsung bersorak kegirangan. Orang Tuaku mengizinkan aku untuk menghadiri acara itu. Sayangnya, pada tanggal 4 Juni, sekolahku tidak libur. Tapi sekolah kakaknya Jesselyn libur. Jadi kutitip ke kakaknya Jesselyn foto dan tandatangan Dong Hae. Huh, padahal aku mau sekali ke sana. Tapi, masih ada harapan untukku. Jika bisa, Suju akan konser lagi bulan Juli. Moga-mogahan, mereka bisa konser di Jakarta awal Juli. Soalnya aku masih libur kenaikan kelas. Semoga saja benar…..

Hai! Kamu penggemar Suju? Kamu bisa mengunjungi website yang tertera di bawah ini supaya kamu dapat mengetahui semua kabar tentang Suju & Member-membernya.

www.sujuelfone.wordpress.com

Kalau kamu suka tentang artis dari Korea, dan semua artis di benua Asia, kamu bisa mengunjungi website di bawah ini :

www.asianfansclub.wordpress.com

www.asianfamily.wordpress.com

Kalau kamu punya website lainnya silahkan tulis di comment ya!! Nanti aku perbaharui catatanku ini.

Gamsahamnida G.A.M.S.A.H.A.M.N.I.D.A ~Gamsahamnida~ G-A-M-S-A-H-A-M-N-I-D-A

 

YOU LIKE ME???

Aku menyukai seseorang di sekolah SMA ini. Namanya Randi. Dia sangat pintar, baik, rendah hati, dan pastinya… ganteng! Hehehe…. Dia itu manisss banget! Itulah yang kusuka dari dirinya. Tapi, aku ngak tahu apakah dia suka sama aku apa ngak. Tapi, akhirnya jawaban itu aku temukan. Mau tahu apa jawabannya? Simak kisah ini yaaa….

 

Saat itu pelajaran IPA berlangsung. Tiba-tiba, guruku berkata, “Carilah pasangan untuk melakukan percobaan! Lebih baik laki-laki dengan perempuan, karena percobaan ini sedikit berbahaya. Jadi, tugas laki-laki adalah melindungi perempuan jika terjadi apa-apa. Ibu beri waktu 3 menit untuk mencari pasangan!” Aku langsung terkejut saat Ibu Guru berkata seperti itu. Terutama yang isinya begini, “Lebih baik laki-laki dengan perempuan, karena percobaan ini sedikit berbahaya. Jadi, tugas laki-laki adalah melindungi perempuan jika terjadi apa-apa” Aku langsung bingung mau bersama siapa. Lalu, aku mendengar ada yang memanggilku. Aku menengok. Ternyata yang memanggil adalah Randi, laki-laki yang aku suka itu. Dia menghampiriku. Randi bertanya, “Kamu sama siapa?” “Gak tahu” jawabku sambil menyibukkan diri, yaitu mencari pasangan. “Berdua yuk!” aku langsung menengok lagi. Ternyata, Randi lagi yang berbicara! Aku langsung kaget. Kaena, Randi yang mengajakku! Wow, tanpa pikir panjang lagi, aku bilang “Hmmm… ya udah!” padahal, aku memang mau bilang “iya”. Tapi, karena takut diejek orang berpacaran, mendingan ngomong pura-pura ragu. Tak lama kemudian, percobaan IPA pun dimulai. Saat Ibu Guru dan teman-teman melakukan percobaan, tiba-tiba….. PRAAAANNGGG!!!!!!!! Ada bunyi pecahan kaca! Teman-teman dan guru segera ketempat kejadian. Tinggal aku dan Randi. Aku dag-dig-dug hanya berduaan dengan Randi. Aku merasa bahwa teman-teman dan guru sengaja meninggalkanku dengan Randi. Tapi, itu tak mungkin! Guru tak mungkin dapat diajak bekerja sama apalagi yang tidak-tidak. “Nanako..” waa!!!! aku berteriak keras sekali. “Ada apa, Na?” tanya Randi. “Aaaa..ddaa…. yannggg…mmeemmeeemm…maanng…giiilll…..kkuuuu…. ” kataku dengan badan yang sangat bergetar, menggigil, dan rasanya badanku sangat dingin. “Tadi yang memanggilmu itu ya aku,” kata Randi. “Aku hanya ingin berkata sesuatu.” “Kau mau mengatakan apa?” “Ehhh… sebenarnya aku … suka sama kamu..” Haaaaaaaa????!!!!! Aku langsung tersentak. Rasanya hatiku berbunga-bunga. Rasanya aku ingin melompat yang tinggi seperti telah lulus sekolah. Rasanya seperti ada kembang api di atas kepalaku. Rasanya aku ingin mencium Randi. Rasanyaa….. Aku langsung membuyarkan pikiranku yang macam-macam itu. “Eh, kau bilang apa? aku ngak denger,” tanyaku. Aku ingin memastikan bahwa yang kudengar itu tidak benar. “Aku sebenernya menyukaimu,” ulang Randi. Haaa!! Ternyata benar! Dia menyukaiku! “Kamu menyukaiku ngak? Kalau ngak ya tidak apa-apa,” tanya Randi. Aku langsung menggangguk dengan mantap. “Maukah kamu berpacaran denganku?” Aku juga langsung menggangguk lagi, dengan keyakinan yang kuat bahwa aku tidak salah dengar. Randi pun tenang, dan dia ingin memelukku. Namun, Guru dan teman-teman sudah datang. Jadi, dia membatalkan niatnya untuk memelukku. Kami hanya saling memandang, dan tersenyum. Kemudian, kami langsung fokus lagi ke pelajaran IPA, yang sudah dimulai lagi.

 

ME AND NEW STUDENTS

(Dari kisah nyata)

Hai. Namaku Tania. Usiaku 11 tahun. Aku punya teman yang sangat… baik. Namanya Jesselyn. Dia punya Facebook lho! Namanya Jesselyn Hartandi (Beneran ada lho! Dia temen sekelas aku.) Aku sukaaa… banget sama sikapnya, dia itu baik hati. Meskipun dia anak pindahan, dia kayak anak lama di kelasku. Kenapa aku bilang “meskipun dia anak pindahan”? Karena, kami, anak-anak lama tidak suka pada anak baru. Soalnya, setiap ada anak baru, anak baru itu suka buat masalah. Jadi tercemar deh, nama kelas kita. Oh, iya, mau tahu gak, munculnya Jesselyn gimana? Lucu lho! Baca ya…

Saat itu, kami sedang merayakan HUT sekolah kami. Setelah selesai, murid-murid langsung masuk kelas masing-masing. Begitu juga dengan aku. Anak-anak kelas 5B langsung masuk kelas, dengan rebutan.  Saat dikelas, kami dibagikan makanan. Tepatnya, di kelas ada acara makan-makan. Jadi, yang bawa makanan berbagi pada yang lain. Tiba-tiba, ada seorang anak perempuan yang tinggi, kulitnya putih, sambil membawa tas. Kami heran. Lalu, guru kami menghampiri anak itu. Kami yang sedang makan, langsung membicarakan tentang anak itu.

“Itu siapa ya?”

“Anak baru tah?”

“Salah kelas kali ya?”

Kami membicarakan anak itu. Kemudian, anak itu masuk ke kelas dan meletakkan tasnya dibangku yang kosong. Tak lama kemudian, dia ikut makan-makan bersama kami. Akhirnya, guru kami memperkenalkan anak itu. Namanya Jesselyn. Semula, aku ragu-ragu untuk kenalan dengannya, lama-lama aku berani. Akhirnya, aku bisa berteman dengan Jesselyn.

Nah, gitu ceritanya. Trus, ada juga anak baru. Namanya Axli. Aku dan teman-teman sekelas tak suka padanya. Kenapa? Nih,  ceritanya.

Saat itu, hari pertama kami duduk di kelas 5. Setelah meletakkan tas, aku langsung lihat, nama-nama murid yang akan masuk kelas 5B. Begitu juga dengan Asyer dan Fany. Kami melihat, ada nama aneh. Maxlian Frikandy. “Dia ini cowok apa cewek ya?” tanya Fany bingung. “Mungkin anak cowok,” kata Asyer. Aku berkata sebaliknya, “Anak cewek kali!” Akhirnya, kami temukan jawabannya setelah dia masuk. Dia anak cewek! Tapi tingkah lakunya kayak laki-laki. Oh ya, si Axli (Maxlian) ga masuk selama 6 hari!! YA ampun, bolosnya lama banget ya, hihihihihi …

Axli itu suka berantem. Pernah juga, si Fany ga ada salah apa-apa, didorong sama Axli sampai Fany jatuh. Si Axli itu memang nyebelin banget! Saat HUT sekolah, yang makan-makan dikelas, si Axli bilang gini, “Siapa yang mau snack??” Banyak yang mau, termasuk Fany. Tiba-tiba, si Axli bilang, “ Eeeiiittt… kamu golongan darahnya apa?” Si Fany jawab, “AB.” “Haa, ga boleh!” “Emang kenapa?” tanya Fany. “Golongan darahnya berbeda ya, ga boleh!” jawab Axli, sewot. Aku juga mau nih snack Axli. Begitu ditanya, aku jawab, golongan darahku B. Ya memang golongan darahku B. Aku di kasih snacknya. Begitu juga beberapa teman yang golongan darahnya B. Tapi yang bergolongan darah B orangnya kurang dari 5. Eh temanku yang namanya Andre, mau snack si Axli. Aku langsung minta beberapa lagi ke Axli, dan kubagi dengan teman teman yang ga dapat. Axli langsung kesal. Lalu, aku bilang ke Axli, “Kok kamu ga mau bagi makananmu ke teman-teman yang golongan darahnya bukan B?? takut darahmu menggumpal dengan yang lain ya??” Aku sih memang suka baca buku yang tentang IPA. Jadi, aku tahu banyak. “Lewat makanan tuh, ga bakal ada darah yang nempel. Takut amat sih!!” lanjutku. Teman-teman yang lain pun setuju dengan ucapanku. Axli diam saja tapi kutahu dia kesal dengan ucapanku lewat wajahnya.

Sejak itu, aku dan teman-teman yang lain menjauhi Axli. Gitu ceritanya. Sudah dulu ya, aku mau bikin cerita yang lain dulu. Dadadadaddada…..

 

 

Cerita Cinta yang Tragis

 Karena kamu adalah tulang rusukku

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, berates tawa timpas.

Lalu, Dara pun memulai meminta kepastian, ya, tentang cinta dan bertanya, “Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?” “Kamu dong?” jawab Raka tungkas.

“Menurut kamu, aku ini siapa?” tanya Dara lagi.

(Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) “Kamu adalah tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa.Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan di hati.”

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang semakin mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.

Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba diseberang jalan, dia berteriak, “Kamu ngak cinta lagi sama aku!”

Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan, balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!”

Tiba-tiba Dara menjadi terdiam, berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tidak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah ia ucapkan. Tetapi, seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali kerumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing masing.”

Lima tahun berlalu, Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Raka yang tahu semua infomarsi tentang Dara, merasa kecewa, karena ia tidak pernah diberi kesempatan untuk kembali,. Dara tidak menunggunya.

Di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada sakit di dadanya. Tetapi ia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara. Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka hanya dipisahkan oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

“Apa kabar?” tanya Raka.

“Baik….. ngg…, apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?” tanya Dara kemudian.

“Belum,” jawab Raka singkat.

“Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut,”jelas Dara. “Aku akan kembali dua minggu lagi.”

“Telepon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.” Raka berkata seraya berharap.

Dara tersenyum manis, lalu berlalu. “Good Bye…”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Malam itu, sekali lagi, Raka meneguk kopinya, dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya, dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya ia patahkan.

 

TES CINTA

Di PaiBong Bakery, di dapur, Misun sedang membuat adonan untuk besok. Tiba-tiba, Tak Goo datang. “Mau kubantu?” tawar Tak Goo. “Tidak, terimakasih.” Jawab Misun dengan cueknya. “Aneh, kenapa Misun bersikap seperti itu? Dia sangat dingin.” Batin Tak Goo. “Huh, mengapa dia tak memaksaku untuk memperbolehkannya membantuku?” pikir Misun. Namun, karena gengsi, Misun tetap membuat adonan. Tak Goo menghela napas, dibiarkannya Misun seorang diri membuat adonan roti.

Tiba-tiba…

“Jangan pergi Tak Goo!” Misun memeluk Tak Goo dari belakang. “Aku tidak mau kehilangan dirimu.” “Apa maksudmu?” tanya Tak Goo bingung. “Tadi aku hanya menge-tes mu apakah kau masih mencintaiku.” Jelas Misun. “Aku hanya ingin kau tetap bersamaku.. aku Cuma mengetesmu, ternyata kau tidak mencintaiku. Kau masih memikirkan Yukyung.” Lanjut Misun. Misun pun melepaskan pelukannya. “Jika kau harus bersama Yukyung, silahkan. Aku tidak memaksamu untuk tetap berada di sisiku.” Kata Misun sambil menahan air matanya yang mau jatuh. “Tidak, aku tidak mau bersama Yukyung. Yukyung hanya masa laluku dan dia hanya sebatas teman sekarang denganku.” Jawab Tak Goo.

“Lagipula… aku juga tau kalau kau mengujiku apakah aku masih mencintaimu atau tidak.” Tak Goo tersenyum. “Lain kali, tesnya yang susah dong! Jangan mudah tertebak seperti ini.” Tambah Tak Goo. Muka Misun pun memerah. “Kau jahat!” kata Misun. Mereka tertawa karena kekonyolan itu. Kemudian, mereka membuat adonan bersama.

 

Cerita dari K-Drama : BLAD

MISUN m0g0k makan

“Misun, kau harus makan. Sejak kapan kau tdk mendengarkanku?”, tanya Tak Goo.
“Tak Goo, sdh ku bilang, aku tdk lapar !!, sejak kpn kau memperhatikanku?, sepertiny kau tdk pernah seperti ini. Katakn saja kau menyukaiku.”. Tanya Misun PD.
“Misun. Tolonglah.. Hilang kan lah sikap percaya dirimu yg berlebihan itu.”.
“apa? Berlebihan? Katakan sajaa kau tdk mau mengakuinya”. Kata misun.
“misun. Utk mngngkapkan ny, aku tdk prlu mngtakanny. Tnp ku ktkan, kau shrzny dpt mnangkapny”. Jlas tak goo.
“tak goo.. Aku tdk sepintar itu utk dpat menangkap sesuatu yg kau pndam sj”, ucp misun.
“baiklh klau kau mmksa”. Kta tak goo.
“aku mencntaimu misun”. Lnjut tak goo.
“aku tdk dngar”, Kta misun.
“aku mncntaimu misun !”,teriak tak goo.
“apa kau blg?”, tny misun.
“aku cinta, aku cinta. Aku mncintaimu !, puas kau mmpermainknku?”,tny tak goo.
“haha..bgtu sj kau mrh. Aku hny brcnda”. Jwb misun dgn trtwa.
“bgtu sj kau mrh, aku hny brcnda”, tak goo menru kta2 misun dgn mencibir.
Misun trtwa.
Tamat

 

Sweet Couple

‎2 org brpsangan brjln di tman.Mrka tmpk bhgia & trsnym kpd psngnny msng2.
“misun, kau bgaikn sptong roti jgung”, kta tak goo.
“knp roti jgung?, apa krna kau s’org pmbuat roti, llu kau mngibratkanku sbg roti. Sprti itu?, apa kau k’hbis’n kta2?”, tny misun.
Majun & yukyung trsnym.
“mngkin sprti itu, krna dy mnggp smuany sprti roti. Mmg dlm khdpnny sllu di temani roti kan”, jwb majun.
Yukyung hny trsnym mlht tngkh tak goo & misun.
“hei, kau diam sj, lbh baik kau prgi sj. Itu lbh baik.”, ucp tak goo. Majun mngacuhknny.
“bkn bgtu mksdku, misun. Krna roti jgung itu manis. Aku mengnggapmu sprti roti jgung”. Jwb tak goo pd msun.
“oh, sprti itu. Hihi, q jd mlu.”, kta misun smbil snym2.
“hei tak goo, kau trllu brlbhn.. Lhatlh, wjah misun smpai sprti udang rbus”, kta majun.
Misun cmbrut.
“huh, dsr kau”. Umpat tak goo.
Majun trsnym.
“majun, snng skli kau mnggoda tak goo?”, tny yukyung.
“biarkn sj”, jwb tak goo.
Lalu mrka brgurau dgn psnganny msng2.
Tamat

 

yukyung brda di sbuah jln yg spi brsma tak goo.
“sbnrny ada apa,yukyung?,knp kau mngjk q ke tmpt sprti ini?”, tny tak goo.
“aq ingn brbcra suatu hal”, jwb yukyung.
“apa itu?, cpt ktakan. Aq mmpnyai firasat yg tdk enk tntg prtmuan qta.”, kta tak goo.
“bs kah, qta mlai dr awl lg?”, tny yukyung.
“apa mksdmu?”, tak goo kmbli brtny.
“tntg hub qta”,jwb yukyung.
“apa?, bgaimn bs?, qta sdah mmpnyai org yg qta syg msing2.”, kta tak goo trkjut.
“apa kau fkir aq bhgia?”,yukyung kmbli brtny.
“klau kau tdk bhgia, knp dlu kau mlpasku? apa krna, aku tdk lg trcntum sbgai pwaris hrta ayh?”,tny tak goo.
“bkn bgtu..”.
“swtu kbhgiaan, krna aku prnh mncintaimu. & swtu yg kusesalkan, krna aku buta trhdp org2 yg brda di skelilingku, yg slalu ada saat aku jtuh & trluka. krna trlalu sdih saat kau mningglkn q”. tak goo smbl sdkt brtriak.
“aku mlkukanny, krna aku tdk tw hrz bgaimn. Aku trllu bmbang utk mmtuskn saat itu. tp aku tdk prnh mlpkanmu !,”, kta yukyung smbl mnangs.

“knp kau bmbg? Hrzny kau tau apa yg kau ingnkan. Sdahlah yukyung. Hub kita sdah brakhir”. Ucp tak goo smbil brlalu.
Yukyung brlri dan mmluk tak goo.
“tak goo.. Prcylah !, kali ini, aku tdk akn mnyktimu lg.”, kata yukyung.

Tak goo hny diam sj.
Slma bbrp mnit mrka brplukan. Tiba2 mncul misun. Tak goo dan yukyung trkjut. Llu yukyung mlpskn pluknny.
“aku mndngr smuany dr awal, jk mmang aku hny sbgai pngganggu hub kalian brdua.. Lbh baik, kau tak goo.. Kmblilah pd yukyung, cnta prtmamu”, ucp misun smbil mnangs.
“tdk misun, aku tdk mau. Kau lh cntaku saat ini. Msa lalu tdk akn bs kmbli lgi”, ucp tak goo.
“tidak.. Jk kau ttap brsmaku, pzti yukyung akn trluka”, kta misun lirih.
Yukyung diam sj.
“tp klau aku brsma yukyung. Kau yg akn trluka”, sambung tak goo.
“tdk, selagi kau bhgia. Aku tdk apa2, silakan lnjtkn kmbli hub kalian yg smpat trptus.”. Kta misun brjln prgi.
Tak goo trduduk di tngah jln yg sepi itu.
“aaaargh !”, triak tak goo smbl mmgang kplany.

ak goo, maafkan aku.”, kta yukyung mndkti tak goo.
“jgn mndkt !,”. Triak tak goo.
Yukyung trkjut & brhnti mlngkh.
“kau mmg cnta prtmaku, tp hub qta sdah brkhr. Kau brsma majun. & aku, brsma misun.”, kta tak goo plan.
“tak goo, aku tdk bs mnyukai majun”,
“lma2 pzti bs !”, sru tak goo cpt.
“tak goo.”,
“yukyung, saat itu kau mmbuangku bgtu sj. Kau.. Tdk pduli dgn apa yg kursakan. Klau saat itu aku brkta baik2 sj, itu krna aku tdk ingn kau sdih & mrsa tdk enk dgn ku, wlau hrz di tukar dgn prasaanku.”, jlas tak goo pnjg lebar.
“jadi.. Kau..”,
“iya. Aku mngrbankan prasaanku dmi mnjaga prasaanmu”, jwb tak goo.
“tak goo, andai sj saat itu, aku mngthuiny”,
“sdah trlmbt, pnyeslanmu tdk akn mmbuatku kmbli pdamu”, tukas tak goo.
Yukyung trcekat mndngar ucpn tak goo.
Sprtiny, itu mrpkan prtnda yg dpt di tngkp olh yukyung.
“tak goo… Saat kau trsnym kpda gdis lain. Aku mrsa, snyummu lbih tlus di bndingkan saat kau trsnym kpdaku.”, btin yukyung.

“baiklah.. Klau sprti itu. Aku brjnji, tdk akn mnggnggumu lg. Maafkn aku, jk khdiranku mmbuat kcau hubmu & misun. Aku hrz bs mrelaknmu, tak goo. Ini adlh hsil yg hrz kutrima. Krna aku sngatlah bdoh, mmintamu kmbli kpdaku tnpa tau, bhwa htimu tdk lg kau brikan pda ku.”, ucp yukyung melelehkn air mta.
“aku tau.. Bhwa tdk smwa yg kau brikn pdaku adlh rsa cntamu. Ttpi yg kau brikn pdaku adlh rsa simpatimu. Mgkn prtmuan qta di dnau incheon saat itu mrpkan suatu prtnda, bhwa aku di ciptakn hny utk mnjdi yg pling bdoh diantra org bdoh sprtiku.”,lnjut yukyung.
Tak goo mndngarkn dgn srius.
“kau tdk spnuhny bdoh. Diantra org yg bdoh, msh ada yg plg bdoh. Jgn mnganggp drimu yg plg bdoh. Krna aku prnh mnjdi yg plg bdoh,”. Hibur tak goo.
“apa kau sdang mnghburku?, kau ingn mmbuatku mrsa, bhwa kau mmbriku hrpan?. Kau ingn mmbuatku mrsa trbg?, Stlh itu kau mnghmpaskanku?, bgitu?”, tny yukyung brtubi2 & air mtany ttap meleleh.

tak goo hny diam sj.
“knp kau diam?, kau tdk dpt mnjwb?”, tny yukyung.
Tak goo hny mmbuang muka.
“aku tdk snang brda dlm kndsi sprti ini”, ucp tak goo brllu prgi.
Yukyung mnangs sndrian.
***
smntra misun dduk brsandar pd sbuah phon, mnangs sndrian di kglpn mlm.
Dgn ssenggukan misun brkta.
“tidak apa2, misun. Jgn brsdih”,
majun sdang lwat. Dy mndngr sseorg mnangs.
Lalu majun mndkti smber suara.
“apa dsni ada org?”. Tny majun.
“tdk ada”, jwb misun ssnggukan.
“trdngr dr jwbnmu, sprtiny mnunjukkn klw dsni ada org”. Kta majun dr blik phon.
Misun ttap sj mnangs.
“trnyta kau?, knp kau mnangs?, dsni sngt glap”, tny majun stlh tw bhwa yg mnangs adlh misun.
“aku lbh snang mnangs dsni. Agr org lain tdk bs mnmuknku”, kta misun.
“tp trnyta, aku mnmuknmu”, lnjut majun yg skrg dduk dsmpg misun.
“iya. Kau bs mnmuknku”,
“knp kau mnangs?”, tny majun.
“krna slit bgiku utk mlpsknny. Krna htiku trllu skt jk mngingtny.
Krna htiku mrh mlhtny & dy.”. Jwb misun smbl mnghela nfas.

yg kau mksd itu, tak goo?”, tny majun.
“tntu sj, sp lg?”, jwb misun.
“td.. Aku brtmu mrka brdua, yukyung sdang mmnta tak goo utk kmbli pdany.”, lanjt misun.
“apa?”, tny majun trkjut.
“aku tdk tau hrz sprti apa lg, aku trsa llah dgn smuany.”,jwb misun.
“misun.. Kau..”,
“ya.. Aku ini mmg bdoh.. Bgaimn mngkn aku bs mnykai pria sprti tak goo?,”, kluh misun.
Majun mndngrkn kluhn misun.
“aku ini, sprti tpung yg akn lrut kdlm air,”, lnjt misun.
“apa?”, tny majun tk mngrti.
“ya.. Sbsa mgkn aku brthan.. Ttp sj akn lrut. Sprti htiku, Sbsa mgkn, aku mnhannya, ttp sj akn trlka.”, jls misun.
“tp stlh lrut, tpung akn mnjdi sbuah adonan”, timpal majun.
“apa?”, gnti misun tak mngrti.
“adonan yg dibrikan brmcm2 bhan, dan akhrny. Mnjdi sbuah roti yg cntk”, jwb majun.
Misun msh tdk mngrti.
“bhan2 itu, mnjdikn roti mnjdi enk & gurih, sprtimu. Stlh mnglmi pndritaan, kau akn mndpt kbhgiaan.”, kta majun.

p.. Aku mrsa sdah tdk bs lg”, kta misun dgn mta yg msh merah.
“bkn hny kau sj yg mrsa skit, apa kau tdk brfkir yg kursakn saat ini?”, tny majun.
Misun diam sj.
“saat ini, aku mrsa skit.. Mrah & sdih..”, lnjut majun.
“majun.. Aku tau kau sngt mncntai yukyung, tp bgaimnpun jg.. Mrka prnh mnjdi spsang kksh. &sprtiny, yukyung msh brhrp tak goo akn kmbli kpdany. Huuh.. Qta adlh spsang org bdoh yg mghrpkn cnta dr org yg tdk mncntai qta”, ucp misun.
“aku bs mmprthnknny. Aku bljr dr tak goo. Utk mmprthnkn ssuatu yg slit di raih.. Qta hrz bs mmbuatny trsnym sprti qta”. Kta majun trsnym.
“kdang, mmbuatny trsnym sngtlah mdah. Tp, mmbuatny jtuh hti kpda qta, itulh hal yg sulit”, ucp misun datar.
“slma ttp trsnym sprti kim tak goo, mslh appun akn ttp trsa rngan., kta majun mnghbur.
“aku tdk snggup brtmu dgnny bsk”, ucp misun.
“brskplah sprti biasa, tdk akn trjdi appun”, ucp majun.
“mjun.trmksh.”

di paibong bakery.. Misun didpur sdg mnyiapkn bhan. Tba2 tak goo dtg. Mrka slg mmndng.. Lalu misun mengcuhknny, & kmbli sbuk dgn bhan2ny.
“knp dsaat aku sdg tdk ingn mlhtny. Dy dtg, & brdri tpat ddpn mtaku”, btin misun.
“misun.. Apa kau msh mmkrkn kjdian smlm?”, tny tak goo.
Misun diam sj.
“misun.. Jwblah”,
“maaf, aku tdk brminat mmbcrakanny”, jwb misun dtar.
Tak goo trkjut dgn skp misun.
“mana misun yg ku knl?, knp skrg, misun brbh mnjdi sngt dngin & angkh?, aku sngguh tdk mlht misun yg hngt lg dlm driny”, btin tak goo.
“misun.. Blhkah aku mmbntumu?”, tny tak goo.
“tdk prlu”, jwb misun sngkat.
“apa kau mw aku mngaduk adonan ini?”, tny tak goo smbl mngduk adonan misun.
“tdk prlu. Jgn mngusikku !, buatlh rotimu sndri !”, bntak misun.
“misun.. Kau…”,
“apa?, kau tdk ska?, jgn mmksaku brbuat ksar pdamu”, bntk misun.
Tak goo dgn lesu mengglkan misun, misun mmndangny tak goo dr blkg.

“maafkan aku, tak goo. Bkn mksdku, mmbuatmu sdih. Ttpi sngt slit bgiku, kmbli trsnym brsmamu sprti dlu”, btin misun.

“misun, andai saja mlm itu, aku tdk brtmu dgn yukyung. Pzti kau tdk akn prnh brbh sprti ini”, btin tak goo.
Lalu tak goo brtmu dgn majun. Saat majun akan ke dapur menemni misun.

“kim tak goo, (trsnym sinis). Sprtiny, untkmu tdk ckup, jk hny di cntai satu wanita sj.”, ucp majun.
“bukan bgtu, majun (dgn muka melas)”,
“lalu sperti apa?”, tny majun.

“majun, kau hrz prcy kpdaku !, aku tdk pernah berfikir utk kmbli lg brsma yukyung”, jelas tak goo.
“benarkah? (trsnym sinis), lalu knp kau mnjlaskannya kpdaku?, apa aku ini pacarmu?”, tny majun.

Tak goo menggaruk2 kplany, tdk tw lg apa yg hrz di katakannya.

Lalu majun kedapur mnemui misun yg sdg melamun.

“kalau kau tdk berniat mmbuat roti dgn rasa yg enk. Lbh baik, jgn membuat roti.”. Ucp majun mengagetkan misun.

“ah? Apa?”, tny misun yg bru sadar dr lamunannya.
“coba lht, apa yg kau tuangkan”, prnth majun.

Lalu misun melhtny. Alangkah terkejutnya. Ternyata yang diberikan misun adalah garam !.

“haah, ya ampun.. Bgaimna ini?,”, misun panik.

“kau trlalu bnyk mmbrikan garam. Apa kau ingn membuat org yg mmkanny skit perut?”, tny majun.
Misun malu, krna ketahuan melamun.

heehheeee… lanjutannya… coba pikirkan Readers! Tulis di comment yaaakkk…

ok, ceritanya segitu dulu ya… salam…

 

Comments on: "Cerita Mania" (2)

Leave a reply to parksoosun Cancel reply